Profil Desa Trutup

Desa Trutup merupakan salah satu desa kecil yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. Desa ini terletak di lereng Gunung Lai, salah satu puncak dari Pegunungan Kapur Utara, dan di sebelah utara Kali Avuur. Luas desa ini sekitar 206,485 Ha (2,06 Km2). Meskipun memiliki luas yang kecil, desa ini tergolong desa yang subur. Hal ini terbukti dengan hasil pertanian yang melimpah. Padi merupakan komoditas utama desa ini. Selain itu, desa ini masih ditemui beberapa pohon asam yang ditanam sejak zaman Hindia Belanda yang tumbuh dengan subur. Beberapa bagian dari pohon tersebut masih dimanfaatkan oleh masyarakat desa, salah satunya daun muda yang diolah menjadi minuman yang segar dan berkhasiat. Masyarakat setempat menyebutnya dengan minuman "Sinom". Minuman tersebut kini menjadi produk unggulan desa ini.

Desa Trutup merupakan desa yang telah eksis sejak zaman kerajaan. Konon, orang pertama yang mendiami desa ini adalah Mbah Legi. Selanjutnya adalah Mbah Buyut Endang dan Mbah Sariyah. Sebelum menjadi desa saat ini, desa tersebut merupakan perkampungan kecil yang terdiri dari Talun, Karangnongko, dan Klaseman. Ketiga kampung tersebut kemudian membentuk Desa Trutup saat ini. Pada abad ke-19, Talun dan Karangnongko bergabung menjadi Trutup. Ketika masa Hindia Belanda, ketiga kampung tersebut pernah tercatat sebagai Desa Talun (Dok. Hindia Belanda, 1861-1869). Hal tersebut karena eksistensi Talun lebih terkenal di masa Hindia Belanda pada waktu itu. Seiring berjalannya waktu, nama desa tersebut berubah menjadi Desa Trutup hingga kini. Sementara nama "Talun" dan "Klaseman" hanya menjadi Dusun dari desa tersebut.

Desa Trutup merupakan desa yang berada paling barat di wilayah Kecamatan Plumpang dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Grabagan di utaran dan Kecamatan Rengel di selatan dan barat. Desa Trutup mendapatkan beberapa julukan, salah satunya "Desa Mentari Terbenam". Hal ini dikarenakan letak geografis desa tersebut berada di tempat terbenamnya matahari atau paling barat dari wilayah Kecamagtan Plumpang. Selain itu, desa ini juga terkenal dengan industri batu kapur atau gamping. Namun seiring dengan berjalannya waktu, beberapa industri batu kapur di desa tersebut mulai meredup hanya tersisa beberapa yang masih eksis. Industri batu kapur yang masih eksis tersebut justru dikelola dan dimiliki oleh orang selain Desa Trutup.

Desa Trutup memiliki panorama yang cukup indah. Tak kalah dengan wilayah lainnya. Dengan dikelilingi Pegunungan Kapur di bagian utara dan area persawahan yang membentang luas, siapa pun akan merasa nyaman ketika berada di desa tersebut. Sayangnya, akibat eksploitasi tambang kapur yang berlebihan membuat pemandangan menjadi kurang elok. Namun, tidak perlu khawatir. Desa Trutup masih dapat menyuguhkan keindahan dari hamparan hijaunya area persawahan.

Desa Trutup juga terkenal dengan olahraga bola volinya. Di masa kejayaannya, Desa Trutup pernah menjuarai beberapa turnamen bergengsi. Oleh karena itu, Pemerintah Desa memberikan dukungan agar eksistensi olahraga bola voli di Desa Trutup semakin berkembang menjadi lebih baik. Dukungan tersebut berupa adanya sarana dan prasarana bola voli yang lebih memadai dan manajemen yang profesional di bidangnya. Saat ini, hanya ada satu klub bola voli resmi dari Desa Trutup, yakni Trutup Volleyball Club.

Desa Trutup memiliki banyak potensi sumber daya yang luar biasa, di antaranya sektor pertanian dan air bersih. Seperti yang diketahui bahwa sebagian besar wilayah Desa Trutup merupakan area pertanian yang subur. Dengan adanya pengelolaan yang baik dan dukungan dari Pemerintahan, baik Desa hingga Pusat, kini Desa Trutup memiliki Pendapatan Asli Desa yang semakin meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hasil dari pengelolaan tersebut kemudian dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kemajuan desa.

 

Media Sosial Desa Trutup

Facebook: @desatrutup

Instagram: @desatrutup

YouTube: @desatrutup

X/Twitter: @desatrutup

Tiktok: @desatrutup