Sejarah Desa
Sejarah Desa Trutup
Pada zaman dahulu, kondisi wilayah Desa Trutup masih berupa tanah yang penuh dengan semak belukar bahkan jauh dari jamahan penduduk. Pada waktu itu, ada seorang perempuan yang dikenal dengan sebutan "Mbah Buyut Endang". Konon, beliau adalah orang pertama yang membabat alas. Beliau pula yang menjadi pencetus dan pelopor berdirinya Desa Trutup.
Pekerjaan sehari-hari Mbah Buyut Endang adalah seorang dukun bayi. Istilah dukun bayi tidaklah asing di telinga masyarakat. Dukun bayi merupakan profesi yang bertugas untuk menolong orang yang hendak melahirkan. Beliau dikenal dengan ketekunannya untuk membersihkan lahan yang masih rimbun untuk dijadikan lahan pertanian maupun tempat tinggal bagi warga yang membutuhkan. Beliau merupakan orang yang dianggap paling disegani pada masa itu sehingga orang-orang menganggap beliau adalah seorang dukun.
Kisah awal mula terjadinya sebuah nama "Trutup" erat kaitannya dengan Mbah Buyut Endang. Sebab semenjak kematian beliau, warga percaya bahwa desanya akan tetap dilindungi oleh sang dukun. Hingga suatu hari, terjadi sebuah peristiwa yang di luar nalar akal manusia, namun nyata terjadi. Pada saat itu, ada seorang penjahat yang masyarakat dahulu menyebutnya sebagai maling. Maling tersebut melakukan aksinya di desa tersebut. Nahasnya, maling tersebut ketahuan oleh warga, sehingga seluruh warga desa berbondong-bondong mengejar sang maling. Anehnya, maling tersebut berhasil lolos dari kejaran warga, namun ia tak mampu keluar dari desa tersebut. Hingga esok hari, sang maling baru ketahuan oleh warga. Menurut pengakuan sang maling, ia linglung tidak tahu jalan keluar hingga ia ketiduran di semak-semak dan ditemukan oleh warga setempat. Oleh sebab itu, peristiwa tersebut dipercayai oleh warga bahwa yang membuat linglung sang maling adalah sang dukun yang tidak lain adalah Mbah Buyut Endang. Mereka menganggap bahwa desanya sudah dilindungi atau ditutup dari bahaya yang datang dari luar desa. Dari peristiwa tersebut, kata "Tutup" atau "Tertutup" dijadikan sebagai nama desa tersebut, yakni Desa Trutup.
Sejarah Pemerintahan Desa Trutup
Seiring dengan perkembangan zaman, ketiga kelurahan, yakni Karangnongko, Talun, dan Klaseman, bergabung membentuk suatu desa, yaitu Desa Trutup. Desa Trutup terdiri dari dua dusun antara lain Dusun Talun (penggabungan Karangnongko dan Talun) dan Dusun Klaseman. Sejak terbentuknya, Desa Trutup telah mengalami pergantian kepemimpinan (Kepala Desa). Adapun nama-nama Kepala Desa Trutup adalah sebagai berikut.
- Tahun 1950 - 1960, Desa Trutup dipimpin oleh Tjokro;
- Tahun 1960 (1 bulan), Desa Trutup dipimpin oleh Sariban;
- Tahun 1960 - 1968, Desa Trutup dipimpin oleh Soeriman;
- Tahun 1968 - 1969, Desa Trutup dipimpin oleh Kasi;
- Tahun 1969 - 1999, Desa Trutup dipimpin oleh Kasbani;
- Tahun 1999 - 2007, Desa Trutup dipimpin oleh Sujali, SH;
- Tahun 2007 - 2019, Desa Trutup dipimpin oleh Arif Bambang Dayono;
- Tahun 2019 - sekarang, Desa Trutup dipimpin oleh Slamet Widodo, S.Pd.SD.